
TAKENGEN |LeuserAntara| Salah satu tokoh masyarakat Gayo, Ir. Syukur Kobat menyatakan, dibentuknya Dewan Adat Gayo (DAG) adalah sebagai pemersatu masyarakat Gayo. Hal itu menjadi penting ketikan masyarakat di dataran tinggi ini mulai terpinggirkan secara adat, budaya dan politik.
Demikian hal tersebut dikatakannya, saat memberikan materi singkat dalam acara buka puasa bersama Forum Mahasiswa Gayo se-Nuasantara di Hotel Bunda, Takengen, Rabu (16/7/2015) dengan mengusung tema “Urgensi Generasi Muda Dalam Mengawal Eksistensi Gayo dan Dewan Adat Gayo”.
“Siapaun nantinya yang akan dipilih atau memimpin Dewan Adat Gayo, itu yang sama-sama harus didukung, bukan untuk dijelekkan. Karena DAG kita anggap sebagai pemersatu adat gayo, yang mulai terkikis,” sebut Syukur Kobat.
Berkumpulnya sejumlah tokoh masyarakat Gayo (Aceh Tengah-Bener Meriah dan Gayo Lues) di Hotel Bunda dalam rangka menyambut perjalanan dibentuknya DAG di daerah tersebut, agar budaya gayo tidak terkikis, oleh waktu dan dominasi politik di Aceh.(tim)