Beranda ACEH TENGAH

Melongok Kekayaan Gayo Dari Gunung Leuser

BERBAGI

TAMAN Nasional Gunung Leuser (TNGL) di punggung Bukit Barisan di Gayo Lues terkenal dengan flora dan faunanya dan setiap saat ada saja pengunjung lokal maupun dari manca negara datang ke sana.

TNGL merupakan satu dari 50 taman nasional yang ada di Indonesia dengan luas 1.094.692 hektar dan secara administratif berada di Aceh dan Sumatera Utara. Di AcehTNGL ini berada di kawasan Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Aceh Tamiang. Sedang, di Sumatera Utara meliputi Kabupaten Dairi, Tanah Karo dan Langkat.

TNGL salah satu dari enam taman nasional yang masuk dalam situs warisan dunia merupakan tempat wisata budaya dan alam bagi manusia. TNGL juga merupakan jaringan cagar biosfer dunia yang memiliki ekosistem asli, ekosistem unik.

Ekosistem asli meliputi wilayah pantai dan pegunungan tinggi yang ditutupi hutan tropis yang lebat. Dimana saat menjadi pusat laboratorium dunia secara alami untuk tempat penelitian dan penunjang potensi pariwisata daerah.

Taman ini dihuni sekitar 130 jenis hewan mamalia seperti orangutan, sarudung, siamang, monyet, beruk, kedih, macan, beruang madu, harimau sumatera, badak dan rusa. Juga dihuni 382 spesies burung, 95% spesies reptile dan ampibi.

Dari segi potensi pariwisata TNGL memiliki 8 lokasi potensial untuk pengembangan ekowisata yaitu Kruengkila, Kedah, Marpunge, Lawe Gurah, Tangkahan, Rantau Sialang, Danau Laut Bangko dan Bukit Lawang.

Tentu bagi pencinta alam yang berminat bisa menjajaki dan melihat dari dekat potensi ekowisata tersebut. Sejumlah lokasi potensial lainnya di Aceh antara lain pemanfaatan sungai Alas untuk lokasi rafting dan arum jeram, pendakian puncak gunung Leuser, wisata pantai dan pengamatan penyu di Singahmata, danau Bangko, trekking Raflesia di Ketambe Aceh Tenggara.

*Berikut 10 Fakta Taman Nasional Gunung Leuser:

1. Berada di Provinsi Aceh dan Sumatera.

2. Punya 2 Status Internasional yaitu sebagai cagar biosfer (1981) dan World Heritage (2004).

3. Laboratorium Alam.

4. Sekitar 4 Juta orang bergantung pada TNGL yaitu tersedianya suplai air untuk masyarakat Aceh dan Sumatera.

5. Hutan dan Cagar Alam.

6. Waktu kunjungan terbaik pada bulan Juni – Oktober dimana cuaca sedang bersahabat.

7. Sungai Alas yang “membelah” Terlepas.

8. Lokasi temuan wisata Alam yaitu Bukit Lawang, Tangkahan di Sumut, Kedah dan Lawe Gurah dan Aceh.

9. Untuk masuk ke TNGL wisatawan dikenakan tarif untuk PAD.

10. Siter park dengan taman nasional di Malaysia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfer karena kedua taman ini memiliki persamaan potensi.[] (Catatan : Ibrahim MY – Wartawan Gayo Lues/foto Net). 

Komentar Via Facebook

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here