TAKENGEN (LeuserAntara): Dinilai tak konsisten dengan pencantuman penempatan kata “internasional” pada event ITDL dan terkesan brand tersebut memiliki efek domino terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisata dan ekonomi masyarakat, Kadispora Aceh Tengah dituding asal bunyi (Asbun) dan melakukan pembohongan publik.
“Banyak kalangan merasa ditipu dengan adanya kegiatan Internasional Tour De Luttawar (ITDL), ini karena apa yang disampaikan oleh konsultan kegiatan ITDL, Aljunishar alias Agam, sangat berbanding terbalik dengan apa tujuan awal daripada kegiatan yang digaungkan Zulpan Diara, selaku Kadispora dan ketua Panitia,” kata Agus Muliara, Ketua umum HMI Cabang Takengon kepada media ini, Minggu (30/10).
Menurut Agus, seperti diberitakan sejumlah media, Agam mengatakan kegiatan ini bukan event internasional, melainkan balap sepeda profesional pertama di Aceh. Justru sebaliknya, sebelumnya Zulpan menyebut, event yang digelar ini berklas internasional melibatkan atlet balap sepeda dari 5 negara dan mampu menghadirkan 2.000 penonton atau wisatawan ke Aceh Tengah.
“Kami menganggap Dispora Aceh Tengah telah membohongi publik, khususnya masyarakat Aceh Tengah. Penonton sepi dan pembalap yang hadir mengikuti ITDL sangat sedikit dan katanya sebagian belum berlesensi. Dari itu, Kadispora harus mempertanggungjawabkan segala bentuk dari kegiatan ini, karena menggunakan ratusan juta rupiah uang rakyat,” sebutnya.
Dilanjutkannya, event yang sedang berlangsung ini juga, mendapat support dari bupati Aceh Tengah yang targetnya dapat menarik wisatawan dan pastinya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, baik dari sektor; wisata, kuliner, penginapan dan promosi kopi gayo.
“Kami masih ingat secara jelas pandangan umum yang disampaikan Kadis kepada kami dengan pertemuan 10 pemuda di kantor beliau. Dimana, kata Kadis Kegiatan ini adalah ajang promosi wisata, dengan menghadirkan pembalap profesional, anggaran yang disiapkan dari daerah kita akan digunakan sekecil mungkin, dengan hasil puluhan kali lipat dengan menghadirkan ribuan wisatawan,” ungkap Agus.(Irwandi MN)