TAKENGEN (LeuserAntara): Meski harga kopi arabika gayo belum stabil akibat dampak pandemi Covid-19, namun guna membantu para petani bupati Aceh Tengah menyerahkan bantuan beberapa unit mesin pengolahan dan kendaraan pengangkut roda tiga, bertempat di Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayan, Kecamatan Pegasing.
Dalam sambutannya Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyampaikan terima kasih bagi setiap pihak yang memberikan perhatian untuk kelompok tani yang ada di Aceh Tengah.
“Kami mengapresiasi upaya BPHP, KBQ Baburrayan, serta Koperasi Arisarina yang memperhatikan kelompok tani di Aceh Tengah,” ungkap Shabela, Rabu kemarin.
Lebih lanjut, terkait Covid-19 yang berdampak pada menurunnya harga kopi Gayo, Shabela menyatakan keyakinannya bahwa kopi gayo asal daerah dingin itu akan tetap diminati oleh konsumen domestik dan dari luar negeri.
“Perlu dipahami bahwa negara-negara pengimpor kopi arabica gayo ada yang menerapkan kebijakan lockdown sehingga komoditi unggulan asal daerah ini tidak bisa masuk ke negara tujuan yang berdampak terhadap menurunnya harga,” terang Shabela.
Ia berharap bantuan mesin-mesin pengolahan kopi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga keberadaannya dapat menyokong pertumbuhan ekonomi petani.
“Dengan adanya bantuan ini kami berpesan kepara petani maupun kelompok tani agar kopi yang dipetik dapat diolah dulu minimal menjadi biji hijau sebelum dijual sehingga harga jual bisa lebih meningkat,” sebutnya.
Diakhir arahannya, Shabela berharap pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga perekonomian, terutama masyarakat yang mengantungkan hidup dari penghasilan komoditi kopi perlahan-lahan bisa bangkit kembali.
Adapun bantuan yang diserahkan dalam kesempatan itu yakni; bantuan 2 unit mesin sangrai berkafasitas 50 kg serta 2 unit mesin huller serta 1 unit kendaraan pengangkut roda tiga dan 1 unit mesin pulper. (Ir)
