
BANDA ACEH – Keinginan masyarakat Aceh bagian tengah untuk membentuk provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) tak akan pernah berhenti. Isu tersebut sempat tenggelam namun kini kembali muncul ke permukaan.
Bardan Sahidi, salah satu tokoh dari Aceh Tengah bahkan menyebutkan pembentukan provinsi ALA adalah sebuah keniscayaan. “ALA sebuah keniscayaan. Kehadiran ALA bukan berarti akan mengurangi kue pembangunan untuk Aceh. Tidak.”kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari tanah Gayo itu, Senin ( 13/10) kepada AJNN di Banda Aceh.
Dia menjelaskan, pembentukan provinsi baru hanya persoalan administratif, bukan kemudian benar-benar pisah dari Aceh, pasalnya dari nama saja masih menggunakan Aceh.
Dia menyebutkan pemekaran murni untuk percepatan pembangunan. Dia mencontohkan, Kabupaten dan Kota di Aceh yang pisah dari induknya sebagai upaya pemerataan kesejahteraan. Seperti Pidie Jaya mekar dari Pidie, Bireuen dan Lhokseumawe mekar dari Aceh Utara, Nagan Raya dari Aceh Barat dan beberapa kabupaten kota hasil pemekaran.
Jika ada yang mengatakan pembentukan ALA karena keinginan elit-elot politik dia membantah. Bahkan dia berani mengajak untuk melakukan penelitian ke masyarakat, tegasnya ALA adalah aspirasi masyarakat.(AJNN.Net)