
TAKENGON|LeuserAntara.com| Masyarakat Dusun Selempingan, Kampung Bah, Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah, memperjuangkan nasip mereka yang tidak terdata dalam korban gempa bumi gayo, sehingga mereka tidak mendapatkan dana Cash For Work (CFW) .
Ketua Pokmas Dusun Selempingan Muklis, kepada LeuserAntara.com (Senin 27/1/2014) mengatakan, di Dusun Selempingan terdapat 18 kk korban gempa. Rumah masyarakat di sana mengalami rusak berat dan ringan akibat guncangan gempa yang berkekuatan 6,2 SR pada tanggal 2 Juli 2013.
Menurut dia, setelah beberapa hari dari kejadian gempa, data korban sudah disampaikan ke kepala dusun setempat, namun mereka dikejutkan ketika penyaluran dana CFW dikampung Bah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, 18 KK tersebut tidak mendapatkan uang kebersihan atau CFW.
Pada saat penyaluran dana CFW, masyarakat disana awalnya sudah merasa senang bakal menerima bantuan dana CFW, namun kegembiraan mereka sirna, ke 18 KK tersebut tidak menerima uang sepeserpun, karena mereka tidak tercatat sebagai korban gempa.
Perwakilan warga dusun tersebut, menanyakan kepada kepala kampung Bah, kenapa mereka tidak mendapatkan uang CFW? Sementara data korban sudah diberikan kepada kepala dusun dan telah diteruskan ke kepala kampung Bah.
Muklis, meminta kepada kepala dusun untuk menyerahkan data korban, namun kepala dusun mengatakan data tersebut ada di sekretaris.
“ Saya datang ke sekertaris, sekertaris menyebutkan data tersebut di kepala dusun, jadi kami selaku masyarakat dibingungkan ,” ungkap Muklis yang dijumpai di sekretariat Posko mengaduan LSM dan Pers.
Terkait persoalan tersebut ke 18 kk ini melalui perwakilan mereka menyurati bupati Aceh Tengah.

Kepala kampung Bah, Selamat Syah melalui telephon selulernya, kepada LeuserAntara.com hanya mengatakan, nanti saya jelaskan saya dalam keadaan kurang sehat. Ungkapnya.
Sementara perwakilan masyarakat Dusun Selemping berharap, bantuan terhadap korban gempa dikampungnya sangat diharapkan masyarakat setempat.
Ia juga meminta agar segera menurunkan tim ke Dusun Selemping melihat kondisi dan fakta lapangan. ucap Muklis.
” Kami semua siap dibawa kemanapun dan siap menerima sangsinya, kalau data yang kami sampaikan ini salah atau tidak sesuai dengan kenyataan ,” sebutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Subhan Sahara melalui sms menjelaskan, bahwa persoalan tersebut sedang di cek kebenaranya oleh tim pemantau. (BsG)